Rabu, 11 Maret 2015

Mengatur Anggaran Biaya Pernikahan

Apakah Anda pernah bermimpi merayakan resepsi pernikahan di hotel berbintang ? Boleh saja punya impian indah untuk pesta pernikahan. Namun jangan sampai memaksakan diri dengan cari utangan sana-sini.
Seorang teman sebentar lagi akan mengakhiri masa lajangnya. Kini ia tengah sibuk mencari gedung. Katering dan dekorasi pelaminan serta riasan pengantin. Ia ingin pestanya berkonsep garden party dengan nuansa etnis. Ternyata bujetnya tidak mencukupi, namun ia pantang menyerah demi mewujudkan impiannya. Akhirnya bersama calon suaminya ia mencari talangan dengan asumsi akan terbayar setelah mendapat angpao pernikahan.
Dalam kacamata Perencanaan Keuangan Keluarga, Ahmad Gozali, pesta pernikahan seharusnya diadakan sesuai kemampuan. Besarnya biaya pernikahan itu sifatnya relatif, akan hemat jika Anda menyederhanakannya, namun sebaliknya akan mahal jika menyelenggarakannya dengan supermewah. Hanya perlu diingat, jangan sampai biaya pernikahan melebihi kemampuan diri.
Memang saat ini banyak paket wedding yang bersedia dibayar dengan sistem tempo. Pertama, pihak mempelai memberikan 50%, dari besarnya biaya, lalu sisanya akan dilunasi setelah acara. “Dari sudut perencanaan keuangan, kami tidak menyarankan pengeluaran yang pasti dibiayai dari pemasukan keuangan yang tidak pasti, karena rumus keuangan yang benar adalah pengeluaran pasti diambil dari pemasukan yang pasti,” ungkap Ahmad Gozali.
Menurutnya, biaya pernikahan adalah sesuatu yang pasti, setidaknya sudah bisa dihitung sebelum pesta itu berlangsung. Sementara penghasilan dari uang amplop jelas tidak pasti. Apalagi status uang amplop adalah “hadiah” yang diberikan atas dasar keikhlasan para tamu yang datang.
Bayangkan sebuah pesta pernikahan mewah yang ditopang dengan utangan sana-sini. Galibnya, sehabis pernikahan pasangan pengantin ini harus gigit jari untuk meniti kehidupan selanjutnya. Hal ini seharusnya dapat dipertimbangkan bagi mereka yang ingin menikah. Ukurannya bukanlah mampu-tidaknya mengadakan pesta pernikahan, melainkan apakah mampu hidup mandiri setelah pernikahan? Pernikahan sejatinya merupakan langkah awal untuk meniti kehidupan panjang yang jauh membentang bersama pasangan hidupnya.
Jika Anda akan menyelanggarakan pernikahan, sebaiknya perhitungkan setiap pengeluaran. Ahmad Gozali mengungkapkan, ada dua hal yang paling menentukan besar-kecilnya perhelatan pernikahan. Pertama adalah tamu yang akan diundang. Jumlah undangan akan menentukan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Dan yangkedua, tempat penyelenggaraan dan komponennya. Tempat penyelenggaraan akan menentukan biaya setiap komponen seperti tempat resepsi, menu makanan, dekorasi, pelaminan, rias pengantin, suvenir, undangan, dokumentasi, lain-lain.
 Berikut adalah beberapa tips yang dapat dicermati:
1. Tempat Resepsi Pernikahan
Pikirkan dengan masak-masak, dimana Anda akan menyelenggarakan resepsi pernikahan. Menyelenggarakan resepsi di rumah bukan berarti bisa lebih hemat dibandingkan dengan di gedung. Bisa saja di rumah jauh lebih mahal mengingat jumlah undangan yang jauh lebih banyak, apalagi jika acaranya diadakan seharian penuh, sehingga memerlukan pendukung acara sangat banyak, alhasil memakan biaya yang tidak sedikit pula.
2. Menu Makanan
Di antara semua biaya pernikahan, biaya untuk konsumsi termsuk yang paling besar. Pasalnya, harga bahan makanan bisa berubah sewaktu-waktu. Sebagai penyelenggara hajatan, buatlah daftar menu yang akan dihidangkan untuk para tamu. Misalnya, sajikan hidangan pada meja prasmanan utama berisi beberapa makanan berat, seperti nasi dan lauk pauk. Menu di meja utama tak perlu terlalu beragam, asalkan cukup memadai. Yang terpenting, memperhatikan cita rasa, kualitas dan kebersihannya. Sedangkan menu lainnya bisa ditempatkan pada meja yang berbeda, seperti soto, siomay, es doger, sate ayam dan lain sebagainya. Tujuannya agar para tamu tidak menumpuk antri di meja utama.
Jika  Anda ingin menggunakan jasa katering, biasanya ada katering yang menawarkan dengan sistem paket. Anda bisa leluasa memilih paket menu yang disesuaikan dengan bujet yang tersedia. Adapun jika ada keterbatasan biaya, Anda bisa menyewa tenaga juru masak untuk memasakkan menu yang akan disajikan dalam resepsi pernikahan nantinya.
Jika Anda ingin menghemat, Anda bisa cari jasa katering yang dilengkapi dengan dekorasi, rias pengantin serta pelaminan. Itu jauh lebih hemat, daripada Anda harus mencari tenaga dekorasi, rias pengantin dan pelaminan yang terpisah dengan katering.
Dekorasi dan pelaminan bisa dihemat dengan pemilihan tema minimalis yang tidak banyak menggunakan bunga, khususnya bunga impor. Pilih bunga lokal namun menarik dan cantik. Demikian pula dalam hal rias pengantin, biasanya mahalnya biasa rias pengantin tergantung dari sewa baju pengantin.
Meski atas nama penghematan, jangan beli kucing dalam karung, jadi anda harus tetap melihat hasil fotonya seperti apa, hasil videonya seperti apa, model dekorasinya seperti apa, dan seterusnya.
4. Undangan dan Suvenir
Jika dananya terbatas, batasi saja jumlah undangan, karena ini menyangkut biaya konsumsi, tempat resepsi dan komponen lainnya. Untuk itu pertimbangkan kembali berapa jumlah tamu yang akan Anda undang. Buatlah daftar nama, keluarga, rekan, dan kerabat yang akan diundang, seleksi dengan seksama mana yang kerabat terdekat yang akan diundang.
Pernikahan adalah momen spesial dalam hidup seseorang, maka akan tambah terkesan jika didokumentasikan lewat foto atau rekaman video. Tentunya ini membutuhkan dana  yang tidak sedikit. Namun lagi-lagi, ini bisa disiasati dengan memilih paket dokumentasi yang sekalian menyediakan foto dan video shooting. Alangkah baiknya jika Anda memilih dokumentasi yang satu paket dengan katering dan rias pengantin. Hal itu jauh lebih hemat daripada Anda harus mencari satu demi satu.
Ahmad Gozali menyarankan, walaupun cukup sensitif, tapi bicarakan dengan baik-baik berapa anggaran yang akan diperlukan untuk resepsi pernikahan dan siapa yang menanggung biayanya. Biasanya biaya akan ditanggung secara patungan dari kedua belah pihak. Bicarakanlah dengan keluarga kedua mempelai, pesta pernikahan apa yang akan diselenggarakan, dengan kata lain, apakah sesuai dengan anggarannya? Jangan sampai hanya menaikkan gengsi, maka berutang dianggap bukan masalah.

Tidak ada komentar: